Jalanan dari Sampangan ke Banyumanik macet parah,
bikin konter koran pinggir jalan banyak yang kelewat. Sekalinya nggak kelewat,
Koran Kompas udah habis. Jadilah aku seorang diri mengelilingi Banyumanik sampe
Tembalang demi beli Koran Kompas. Susah banget nyari konter koran di daerah
ini. Mungkin karena sekarang orang lebih milih baca media online daripada media
cetak. Dan sekalinya nemu konter, si penjual nggak jual koran, cuma jual
majalah dan tabloid remaja K-Popers.
Tuesday, September 30, 2014
Thursday, September 25, 2014
Pro Kontra RUU Pilkada: Perlu Sosialisasi
Picture taken from www.lusiasriningsih.wordpress.com through www.google.com |
Pembahasan RUU Pilkada
yang tengah hangat diperbincangkan, rupanya menuai protes dari masyarakat. Hal
ini dikarenakan tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai RUU
tersebut. Masyarakat, yang menurut Abraham Lincoln merupakan pemegang tinggi
kekuasaan dalam sistem pemerintahan demokrasi, merasa kehilangan haknya untuk menentukan kepala
daerah. Peraturan pemilihan kepala daerah yang dipilih langsung oleh DPR
menyinggung perasaan mereka.
Wednesday, September 24, 2014
Ha(e)ppy 22nd Birthday, Zee!
Happy 22nd birthday,
Heppy Rizka Fadhila yang maunya dipanggil Zee! Uhuyyyy~
Akhirnya ketauan juga tuanya. Ups…
Friday, September 5, 2014
KKN Hari Ke-31: The Hardest Goodbye
Setelah
tanggal 3 kami mengadakan pengajian dan sesi curhat sampai pagi, tanggal 4 ini kami sudah harus kembali ke Semarang. Sedih? Pasti!
Thursday, September 4, 2014
Mriyan Wetan, Kundisari, Kedu, Temanggung, Indonesia - September 3, 2014
Today is our last day of KKN, but it’s
absolutely not the last day of our meeting.
Yesterday, we held a religious
event called pengajian at our homestay and we invited all residents of the
village of our homestay.
Monday, September 1, 2014
Sleman, Indonesia: Candi Ratu Boko
Berwisata ke Candi Prambanan jadi
kurang lengkap jika belum mampir ke Candi Ratu Boko yang letaknya tidak terlalu
jauh, hanya sekitar tiga kilometer. Kompleks Candi Ratu Boko dibangun Dinasti Syailendra pada
masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Konon, kompleks candi ini dijadikan
sebagai benteng pertahanan. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa kompleks
candi ini merupakan tempat ibadah.
Subscribe to:
Posts (Atom)