Tuesday, September 30, 2014

KompasKampus, 23 September 2014


Jalanan dari Sampangan ke Banyumanik macet parah, bikin konter koran pinggir jalan banyak yang kelewat. Sekalinya nggak kelewat, Koran Kompas udah habis. Jadilah aku seorang diri mengelilingi Banyumanik sampe Tembalang demi beli Koran Kompas. Susah banget nyari konter koran di daerah ini. Mungkin karena sekarang orang lebih milih baca media online daripada media cetak. Dan sekalinya nemu konter, si penjual nggak jual koran, cuma jual majalah dan tabloid remaja K-Popers.

Akhirnya, setelah muter-muter sekian lama, dapet juga Koran Kompas di dekat salah satu bengkel motor di Tembalang. Setelah itu, aku cepat-cepat ke Sekretariat LPM Manunggal di Students Centre Undip untuk membaca koran ini sambil menunggu jam kuliah yang dimulai tiga jam lagi. Dan…… taraaa! Ternyata tulisanku dimuat di Rubrik Argumentasi KompasKampus hari ini! Ah, terbayar banget muterin jalanan macet pagi ini, pikirku.

Rupanya, ada pengelola LPM Manunggal yang membaca tulisanku dan langsung mengunggahnya di grup Whatsapp pengelola LPM Manunggal haha. Aduh, agak malu karena fotoku di sebelah tulisan itu dengan sukses mengekspos jidatku yang agak lebar. Oke, yang ini nggak usah dibahas lebih lanjut.

Well, tulisanku di KompasKampus hari ini tentang persiapan mahasiswa dalam ajang pertukaran mahasiswa ke luar negeri. Tentu, tulisan itu sudah disunting seperlunya oleh pihak redaksi KompasKampus. Jadi, jangan heran kalau tulisanku jadi keliatan jauh lebih bagus ya haha.

Tulisan ini pun sebenarnya bukan tulisan pertamaku yang dimuat media massa. Sebelumnya, tulisanku dimuat di Harian Sindo tanggal 31 Mei tahun lalu, tepat di hari ulang tahunku yang ke-19. Tapi sayangnya, aku nggak tahu kalau dimuat pada tanggal itu, jadi aku nggak punya arsipnya. Sedih…

Kalau untuk tulisanku di KompasKampus sendiri, ini adalah tulisan pertamaku yang dimuat di KompasKampus. Tapi, sebelumnya aku sudah berkali-kali mengirim tulisan ke KompasKampus meski belum pernah dimuat. Dan kini, aku sudah membuktikan bahwa mengirim tulisan ke media massa tidak boleh gampang menyerah jika ditolak. Yay!


Dan inilah hadiah dari Koran Kompas. Hore!




No comments:

Post a Comment