Monday, March 11, 2013

Pembicara Pelatihan Kehumasan UKM Peduli Napza


Tahun 2013 ini merupakan tahun kedua saya yang telah resmi bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro setelah melewati proses magang sejak September sampai Desember 2011. Selama itu pula, tanpa bermaksud untuk pamer, saya sudah beberapa kali ditawari panitia sebagai pembicara di berbagai acara jurnalistik dan kehumasan. Namun, ini adalah pertama kalinya saya mengambil tawaran tersebut.
Awalnya, saya tidak tahu harus bicara apa karena saya bukan tipe orang yang pintar berbicara di muka umum. Saya adalah tipe orang yang suka duduk, menulis apapun di handphone atau laptop lalu tersenyum sendiri saat membacanya beberapa bulan kemudian. Tapi dorongan dan dukungan dari teman-teman Manunggal yang makin besar dari hari ke hari membuat saya untuk memikirkan tawaran itu. Saya tidak mau mengecewakan mereka.
Akhirnya, berpikir selama beberapa jam, saya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Alasannya simple, saya mau belajar public speaking. Kalau ingin tahu alasan panjang lebarnya, acara yang akan saya ikuti ini digelar di akhir pekan sehingga tidak mengganggu perkuliahan saya dan di acara tersebut saya hanya membantu peserta untuk belajar mengenai pembuatan dan pengelolaan web kehumasan.
Beberapa teman saya sempat bertanya, “Kenapa web kehumasan? Bukannya jurnalistik dan kehumasan itu berbeda?”. Ya, pertanyaan itu menurut saya sangat wajar ditanyakan karena seperti yang kita tahu, jurnalis bertugas sebagai watchdog birokrasi yang kerap mengkritisi dan menjadi oposisi birokrasi, sedangkan humas merupakan afirmatif dari birokrasi tersebut. Namun, sebenarnya ada beberapa persamaan antara jurnalis dan humas, seperti sama-sama memiliki kemampuan untuk menulis press release, membangun relasi, berhubungan dengan masyarakat, dan lain-lain. Maka dari itu, saya tidak ambil pusing ketika panitia meminta saya untuk menjadi pembicara pada Pelatihan Kehumasan, bukan Pelatihan Jurnalistik.
Sejak menerima tawaran tersebut, teman-teman Manunggal terus mengingatkan saya untuk “belajar ngomong” agar saat acara berlangsung, saya tidak merasa gugup. Bahkan, beberapa dari mereka dengan senang hati mengomentari materi yang akan saya bawakan serta gaya saya berbicara. Terima kasih teman-teman Manunggal, semua dorongan, dukungan, dan komentar kalian benar-benar membantu saya ketika tampil pada hari H. Lebih dari itu, berkat kalian juga, saya mendapat kehormatan menjadi pembicara di acara ini.
Terima kasih untuk Rifqi, Zee, Ayu, Eva, Mbak Hanum, dan Mas Hanan yang bersedia menemani dan membantu saya pada hari H. Terima kasih juga untuk panitia yang sudah memberi sertifikat dan plakat hehe




No comments:

Post a Comment