Monday, March 31, 2014

Brussels, Belgia: Schuman Area

Suasana pagi hari di depan apartemen Juan, tampak The Quadriga of Brabant dari kejauhan.


Schuman adalah sebuah pusat perkantoran European Union (EU) yang ada di Brussels, Belgia. Di daerah ini, kita bisa menjumpai banyak gedung dengan bendera EU, seperti  Berlaymont Building (Kantor Pusat European Commission), the Justus Lipsius Building (Council of the European Union), dan masih banyak lagi.
Selain diisi perkantoran EU, Schuman memiliki sebuah taman besar berbentuk U yang indah. Taman ini bernama Parc du Cinquantenaire (baca selengkapnya: Brussels, Belgia: Parc du Cinquantenaire). Di akhir pekan serta saat break makan siang di hari kerja, banyak orang yang mengunjungi taman ini untuk sekadar bersantai maupun bermain bersama anak-anak mereka.

Tak jauh dari Parc du Cinquantenaire, terdapat Schuman metro station yang memudahkan penduduk Schuman untuk berpergian menggunakan metro demi menghindari kemacetan panjang. Lokasi metro station yang dekat dengan perkantoran EU ini juga memudahkan pekerja EU yang tidak tinggal di daerah Schuman untuk cepat tiba di kantor tanpa mengendarai kendaraan pribadi.

Karena banyaknya kantor EU di daerah ini, tak heran banyak apartemen berdiri di kawasan ini. Berbagai kafe serta minimarket pun berjejer di sepanjang jalan Schuman. Sudah dapat ditebak, penduduk daerah ini rata-rata adalah orang yang bekerja di kantor EU, salahsatunya adalah temanku yang bernama Juan Lopez.

Aku berfoto di depan apartemen Juan
Juan adalah salah seorang programmer EU yang tinggal di sebuah apartemen di daerah Schuman. Meski gajinya per bulan mencapai lima kali lipat dari gaji rata-rata penduduk Belgia, yaitu €50,000 atau sekitar Rp 80 juta, dia mengaku lebih senang berjalan kaki menuju kantor daripada mengendarai mobil. Menurutnya, 10 menit berjalan kaki (menurutku sih 20 menit karena aku tidak bisa berjalan secepat orang-orang Eropa) terbilang sangat dekat dan lebih efisien dibanding terjebak dalam kemacetan jika mengendarai mobil.

Coba kita kembali ke diri kita masing-masing. Apakah tempat tinggal kita dekat dengan tempat kita menuntut ilmu atau bekerja? Pernahkah kita berpikir, lokasi tempat tinggal yang jauh dengan tempat kita menuntut ilmu atau bekerja menjadi salah satu faktor terjadinya kemacetan?

Juan yang memiliki penghasilan menggiurkan di umurnya yang masih sangat muda saja, tidak malu untuk berjalan kaki menuju kantor meski dia memiliki mobil pribadi. Masa kita malu berjalan kaki untuk jarak dekat? Toh kendaraan pribadi kita dibeli dengan uang orang tua hehe.

No comments:

Post a Comment